Senin, 23 Juni 2014

FIIL MUTA'ADDI DAN FIIL LAZIM



BAB I
PEMBAHASAN

A.    Fiil Lazim dan Fiil Muta’addi
1.      Pengertian Fiil Lazim
Fiil lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan objek, yang hanya sampai kepada fa’il.
Contoh :
قَامَ  (qooma)=berdiri
حَضَرَ   (hadoro)=hadir
جَلَسَ    (jalasa)=duduk
Contoh dalam kalimat :
جَاءَ مُحَّمَدٌ = Muhammad datang
Kalimat di atas tidak membutuhkan objek, dan ini sama halnya dengan bahasa Indonesia dengan kata intransitip, seperti kata berdiri, datang atau duduk memang tidak membutuhkan objek
.

2.      Pengertian Fi’il Muta’addi
Fiil muta’addi adalah fi’il atau kata kerja  yang membutuhkan satu objek atau dua objek.
Hukum Fi’il Muta’addi adalah menashobkan terhadap maf’ul bih.
Pengertian maf’ul bih (objek) adalah Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh pekerjaan fail tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) contohnyaفهمت الدرس  atau dalam kalam Manfi (kalimat negatif) لم افهم الدر س
Contoh fiil muta’addi:
Fi’il Muta’adi  Arti
كَتَبَ- يَكْتُبُ          Menulis
قَرَأَيَقْرَأُ Membaca
ضَرَبَيَضْرِبُ    Memukul
أَكَلَيَأْكُلُ           Makan
شَرِبَيَشْرَبُ      Minum
دَخَلَ- يَدْخُلُ          Masuk
Contoh:
فَهِمَ زَيْدٌ الدَّرْسَ (Zaid memahami pelajaran)
شَرِبَ مُحَمَّدٌ العَسَلَ (Muhammad minum madu)
أَكَلَ عَلِيٌّ الْخُبْزَ (Ali makan roti)
B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) أَفْعَلَ
Contoh :
خَرَج   (khoroja)=keluar     menjadi    أَخْرَجَ (akhroja)=mengeluarkan
دَخَلَ    (dakhola)=masuk    menjadi     أَدْخَلَ (adkhola)=memasukkan

2. Dibuat mengikuti wazan (pola)
فَعَّلَ
Contoh :
حَسُنَ (hasuna)= bagus      menjadi     حَسَّنَ (hassana)=membaguskan
خَرَجَ (khoroja)=keluar     menjadi     خَرَّجَ (khorroja)=mengeluarkan

3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya.
Contoh :
ذَهَبَ اللهُ بِنُوْرِهِمْ (dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka
جِئْتُ بِحَسَنٍ       (ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan

Demikianlah cara mengubah fi’il laazim menjadi muta’addi, dengan menambahkan satu huruf saja sudah merubah makna dan jenis dari fi’ilnya.
Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu.
Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain. Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , sepertiكتبت رسالة (aku menulis surat).
Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih dengan perantara huruf jar. Contoh : درست بك darostu bika (aku belajar dengan kamu).



C.  Fiil Muta’addi Terbagi Menjadi Tiga Bagian yaitu:
1.     Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh yang membutuhkan satu objek :
كَتَبَ     (kataba)=menulis
ضَرَبَ  (dhoroba)=memukul
نَصَرَ    (nashoro)=menolong
Contoh dalam kalimat
(kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat.

2. Muta’addi kepada dua maf’ul
Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua:
1.      Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang asal keduanya  mubtada’ dan khabar.
ظن – حسب – خال – زعم – رائ – علم – وجد – اتخد – جعل
Misalnya: وجد ت علم نافعا

2. Mutaaddi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya bukan mubtada’ dan khabar.
Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek :
عَلَّمَ     (‘allama)=mengajarkan
أَعْطَي(a’tho)=memberi
كَسَا    (kasaa)=memakaikan

Contoh dalam kalimat  اعطيتك قرانا

(wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil
3.Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
أرى، أعلم، أنبأ، نبّأ، أخبر، خبّر و حدث
حد ثhaddasa(menceriterakan)
اخبر Akhbara (mengkhabarkan)

Contoh: حدثت محمدا اياك حققا = aku menceritakan siMuhammad kepadamu akan kebenaran
  Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau membutuhkan objek satu atau dua dan tiga, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita.



























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Fiil lazim adalah fiil yang tidak membutuhkan fail.sedangkan  fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih
Cara membuat fiil muta’addi:
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) فَعَّلَ
2.Dibuat mengikuti wazan (pola) أَفْعَل
Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul
T